Ngagel Padukuhan Keduabelas Yang Dinilai Tim Penilai Lomba Pengagungan

29 Agustus 2017 11:50:53 WIB

Karangmojo (Sida Samekta)- Walaupun sudah memasuki akhir bulan Agustus, namun peringatan HUT Kemerdekaan RI ke-72, masih dilaksanakan dimana-mana. Seperti halnya dengan pelaksanaan lomba pengagungan antar padukuhan tingkat desa yang dilaksanakan di Desa Karangmojo, Kec. Karangmojo Gunungkidul tanggal 21-30 Agustus 2017.

Lomba yang mendapat perhatian khusus dari semua kalangan masyarakat desa karangmojo ini telah memasuki hari ketujuh. Padukahan Ngagel dan Karangduwet 2 mendapat kesempatan untuk dinilai oleh tim lomba pengagungan. Aneka persiapan masyarakat hingga malam tanggal (28/8) sangat maksimal.

Putaran ke tujuh, Selasa (29/8), pagi Padukuhan Ngagel mendapat kesempatan pertama untuk dinilai. Dari pukul 08.30 Tim telah berangkat menuju lokasi. Dijemput di RT 01 oleh bregodo karang taruna diantar menuju pos kamling untuk menyaksikan simulasi warga yang saling berebut air untuk pengairan sawahnya.

Mengingat potensi padukuhan Ngagel adalah Pertanian dan perikanan, setelah simulasi berakhir tim langsung diajak ke wilayah pertanian yang terhampar luas hijau tanaman padi. Tim juga diperlihatkan kandang komunal kelompok peternakan. Pertama kelompok peternakan sapi yang menggemukkan 22 ekor sapi PO, Metal dan Limusin.

Setelah melihat kandang komunal sapi kelompok, selanjutnya melihat kandang kelompok ternak kambing PE sejumlah 10 kambing untuk diambil susunya. Potensi lain yang sangat menonjol adalah perikanan. Ada sekitar 50 kolam yang dikelola oleh kelompok Mina Sekahtera. Ada ikan lele, ikan nila, mujahir dan tombro. Potensi ini saat ini dapat membantu ekonomi masayarakat padukuhan Ngagel. Dikembangkan pula tempat-tempat kuliner di kolam milik warga.

Pada hari ini,  semua potensi masyarakat benar-benar diperlihatkan. Seni budaya juga tidak kalah dengan potensi yang lain, ada seni toklik, bregodo, reog gaya baru dan tari blegidot oleh anak-anak SD.

Disambut juga oleh berbagai kegiatan ibu-ibu PKK tentang penanganan kesehatan seperti, immunisasi, penimbangan bayi, deteksi dini penyakit tidak menular.

Dalam paparan dukuh Ngagel, Padmono menjelaskan bahwa Padukuhan Ngagel berasal dari dua kata “Ngengo Setugel” (jawa Ngengo = menganalisa, Setugel = Separo). Makna secara umum adalah “dapat mengembangkan seluruh potensi padukuhan untuk kemakmuran masyarakatnya”.

Belum ada komentar atas artikel ini, silakan tuliskan dalam formulir berikut ini

Formulir Penulisan Komentar

Nama
Alamat e-mail
Kode Keamanan
Komentar
 

Pencarian

Komentar Terkini

Media Sosial

FacebookTwitterGoogle PlussYoutubeInstagram

Statistik Kunjungan

Hari ini
Kemarin
Pengunjung

Aduan Masyarakat

Keluhan Warga
Silahkan sampaikan keluh kesah anda dengan mengisi formulir secara lengkap

Obrolan Warga Karangmojo