Smart Village 2: Orang Tua adalah Contoh Bagi Anak-Anaknya

wibiyanto 11 Mei 2017 07:45:14 WIB

Berdasarkan hasil pengamatan,wawancara dan berdasarkan pengalaman banyak orang, bahwa orang tua sangat besar perannya dalam mendidik anak, terutama pada anak-anak sejak kecil. Mendidik anak sejak dini sangat menentukan bagaimana perkembangan kedewasaan anak. Sebagai orang tua apapun tingkah lakunya akan dilihat oleh anak dan dijadikan contoh perilaku anak,baik yang baik maupun yang buruk sekalipun. Karena pada dasarnya anak berumur dibawah lima tahun rasa ingin tahu dan belajarnya sangat tinggi. Daya ingat bagi anak dibawah lima tahun sangat tajam dan sebagai orang tua sudah layaknya memberikan cotoh dalam kehidupan sehari-hari pada kegiatan-kegiatan yang positif. Sebagai contoh bila orang tua suka membaca, atau suka menulis atau suka berolah raga atau suka menonton film-film dan sebagainya, si anakpun cenderung akan mencontohnya. Karena itu berbanggalah orang tua bila bisa melakukan kegiatan-kegiatan positif seperti tersebut diatas sebagai contoh, nantinya akan menanamkan jiwa pada diri anak untuk suka menulis,menggambar,membaca dan lain-lain.

Prilaku orang orang tua cerdas setidaknya dapat dilakukan dengan beberapa hal berikut: Pertama, memberikan contoh dengan mengajaknya ikut serta pada kegiatan sehari-hari yang positif. Membersih ruangan rumah, biasanya anak-anak yang suka bermain-main dengan mainanya akan membuat situasi berantakan di ruangan rumah, ajarkan pada anak untuk bisa membersihkan dan merapikan sendiri setelah selesai bermain.

Membaca buku-buku bacaan. Buku-buku bacaan sebagai altenatif guru yang baik. Buku sebagai sumber ilmu yang tiada batas,banyak jenis buku yang bisa dibaca dan mebahas berbagai tema dan masalah. Membaca Majalah atau Koran. Dengan membaca koran dan majalah akan menambah wawasan pada orang tua sehingga bisa mempunyai wawasan yang lebih luas dan bisa diajarkan. Membaca Kitab Suci. Dengan mendengarkan bacaan kitab suci biasanya sianak akan memiliki spiritual yang lebih baik bila dewasa kelak.

Menulis. Anak akan memperhatikan bila orang tua sedang menulis dan akan menirunya dengan coret-coret, biasanya didinding namun sebaiknya dibuku-buku yang telah disediakan orang tua,sehingga termasuk juga mengajarkan keapian dan kebersihan. Bagi keluarga yang punya halaman berumput, biasanya setiap bulan sekali rumput akan jadi panjang dan tidak beraturan, maka anak bisa diajari juga bagaimana merapikan halaman. Mencuci kendaraan, baik motor maupun mobil bila tidak terlalu kotor bisa dicuci sendiri dirumah, sekaligus mengajarkan anak bagaimana memperlakukan kendaraan. Mengajak kebengkel, biasanya anak akan senang bila diajak ikut serta kebengkel, dan biasanya akan menambah ide bagi si anak untuk lebih mengenal jenis kendaraan bermotor,bisa juga nanti menjadi idola sianak untuk berwiraswasta dengan membuka bengkel dan lain-lain.

Kedua Merikan contoh untuk mentaati waktu, yaitu waktu bermain, waktu belajar dan waktu tidur. Biasanya anak dibawah lima tahun memerlukan waktu tidur lebih banyak dibandingkan dengan orang dewasa. Sehingga sebagai orang tua terutama Ibu harus bisa mengajarkan waktu-waktu kapan harus bermain dan kapan harus beristirahat. Hal ini dilakukan untuk kesehatan anak itu sendiri. Ketiga Menghindarkan anak-anak dari hal-hal yang bersifat buruk: bertengkar didepan anak-anak. karena dengan bertengkar didepan anak-anak secara otomatis akan memberikan contoh kekerasan dalam keluarga didepan anak, sehingga bisa menimbulkan trauma psikis pada si anak itu sendiri. Membiarkan anak tidak disiplin, kadang didikan keras bisa membuat disiplin pada sianak,dengan dimanja anak tidak bisa mandii dan bertanggung jawab. Memukul anak secara langsung didepan anak-anak yang lain, akan mengakibatkan hilangnya rasa kepercayaan diri si anak.

Bila Ayah sedang keras pada anak, dalam arti tujuan mendidik si ibu tidak boleh membela si anak, sebab bila dibela si anak tidak akan jera bila melakukan kesalahan. Sebaliknya bila Si Ibu sedang keras pada anak dalam arti mendidik,Sang ayah pun tidak boleh membela kesalahan pada anak,. Sehingga terjalin kerjasama mendidik anak yang baik dan seimbang. Jangan berikan tontonan baik berupa film-film kekerasan atau Sinotron drama yang bersifat cengeng dan mendramatisi, untuk menghindari anak dari sifat-sifat yang kurang baik dari dampak yang ditontonya.

Keempat Luangkan waktu bersama Anak-anak. Ditengah-tengah kesibukan sebagai orang tuan sisakan waktu untuk bermain bersama anak-anak, sehingga timbul rasa kasih sayang sekaligus pembelajaran pada anak. Bagi yang Moslem ajak serta anak-anak sholat berjamaah dimasjid.

 
Belum ada komentar atas artikel ini, silakan tuliskan dalam formulir berikut ini

Formulir Penulisan Komentar

Nama
Alamat e-mail
Kode Keamanan
Komentar
 

Pencarian

Komentar Terkini

Media Sosial

FacebookTwitterGoogle PlussYoutubeInstagram

Statistik Kunjungan

Hari ini
Kemarin
Pengunjung

Aduan Masyarakat

Keluhan Warga
Silahkan sampaikan keluh kesah anda dengan mengisi formulir secara lengkap

Obrolan Warga Karangmojo