Karangmojo Smart Village: "Antara Mimpi dan Inovasi"
wibiyanto 26 April 2017 07:35:01 WIB
Pandangan bahwa kota lebih maju, lebih canggih, atau lebih sejahtera perlu dibalik dengan langkah-langkah inovatif yang salah satunya adalah menciptakan smart village atau Desa cerdas.
Fokus pengembangan desa seyogyanya menjadi lebih mudah karena desa atau kampung memiliki faktor kekuatan positif yang berbeda dengan kota, diantaranya adalah potensi sumber daya alam (SDA) yang melimpah ruah dan relatif belum dikelola secara optimal, potensi sumberdaya manusia (SDM) yang cenderung mudah digerakkan karena tingginya jiwa kekeluargaan atau semangat partisipasinya yang besar untuk terlibat, ketersediaan anggaran desa yang cukup besar, serta otoritas/ kewenangan desa yang dapat mengatur rumah tanggny sendiri. Oleh karenanya, diperlukan sebuah model pengembangan desa yang lebih optimal, dengan penggunaan aset atau sumberdayanya yang lebih terorganisir dengan baik dan mendatangkan kemajuan bagi pembangunan desa.
Dilandasi pada kenyataan bahwa desa juga menjadi tumpuan pembangunan nasional, dan keberhasilan desa secara akumulatif akan mendorong kelangsungan ekonomi nasional maka posisi desa sungguh sangat penting. Desa perlu dikembangkan secara inovatif menuju desa cerdas atau smart village.
Diperlukan efforts (upaya) yang lebih untuk pengembangan desa mengingat kondisi lokal, ketersediaan infrastruktur yang ada, serta kecukupan resources (sumber daya) yang ada.
Diakui bahwa diperlukan program terencana dan pelibatan lintas sektor sebagai kerja bersama dalam bingkai seluruh masyarakat (whole of community) untuk mewujudkan smart village ini.
Smart village sesuai dengan namanya ditopang oleh seluruh komponen yang juga smart, mulai dari smart institution (lembaga desa), smart infrastructure (sarana prasarana), smart service delivery (layanan), smart technology and innovation, serta smart societies (cerdas masyarakatnya). Untuk memenuhi seluruh komponen tersebut, diperlukan dukungan seluruh pegiat smart village yang berpengaruh.
Ini termasuk melibatkan perusahaan-perusahaan yang memiliki kapasitas teknologi, pemerintah daerah, litbang akademik, organisasi sosial, perusahaan besar dan kecil, petani, buruh, dll. Banyak dari organisasi ini berada di luar pegiat desa, namun relatif cukup memiliki pengaruh untuk terlibat dalam program smart village.
Oleh karenanya, pemerintah desa maupun masyarakat desa membutuhkan bantuan segenap elemen untuk mewujudkan smart village. (Budi Haryanto)
Formulir Penulisan Komentar
Pencarian
Komentar Terkini
Statistik Kunjungan
Hari ini | |
Kemarin | |
Pengunjung |
- SOSIALISASI LAYANAN INTERNET MASUK KALURAHAN KARANGMOJO
- RAPAT DAN KORDINASI KADER KESEHATAN KALURAHAN KARANGMOJO NOVEMBER 2024
- PERTUNJUKAN KESENIAN DALAM RANGKA SOSIALISASI PEMILIHAN BUPATI DAN WAKIL BUPATI GUNUNGKIDUL
- KEGIATAN KORDINASI RUTIN DAN APEL HARI SENIN DI KALURAHAN KARANGMOJO
- KEGIATAN RUTIN DALAM PERTEMUAN DAN ARISAN PAMONG DAN DARMA WANITA KALURAHAN KARANGMOJO
- KEGIATAN GERMAS DI KALURAHAN KARANGMOJO BERSAMA KADER DAN UPT PUSKESMAS KAPANEWON KARANGMOJO
- BIMTEK SINKAL PADA REFORMASI PEMBERDAYAN MASYARAKAT KALURAHAN DI APMD YOGYAKARTA