Renungan untuk Menata Kembali Sebuah Perjalanan

wibiyanto 10 Januari 2017 20:21:39 WIB

Suatu ketika disebuah kantor terjadilah percakapan beberapa orang pegawai. Tepat menjelang Libur akhir tahun, mereka berkumpul dan bercengkerama.

Seseorang  mulai membuka sedikit obrolan santai dan sedikit memancing untuk mengeluarkan Opini yang lain. Dari awal pembahasan sampai menjelang akhir hampir semua yang ada ditempat itu  hanya membahas seputar Tuntutan selaku pegawai. Satu persatu yang hadir memberikan Opini, Persepsi dan Argumennya untuk memuluskan Penuntutan Hak-haknya sebagai pegawai.

Setelah semua keinginan dan tuntutan pegawai itu dicatat rapi, satu persatu Tuntutan Hak pegawai disertai dengan Argumen penguatnya, tampillah seseorang diantara mereka yang berkata: "Sedari awal kita hanya membahas tuntutan hak-hak kita, tanpa sedikitpun kita menyinggung Kewajiban Kita. Kalau kita hanya menuntut hak tanpa diiringi pemenuhan kewajiban tentunya itu sangat egois".

Mendengar hal itu diungkapkan, semua pegawai yang hadir terdiam lesu menyadari kesalahannya selama ini tak terkecuali. Padahal sebagai pegawai, selama ini kami telah banyak lalai dari menjalankan kewajiban, di sisi lain beberapa aturan masih kami langgar, mulai dari telat masuk, pulang seenaknya, kerja semaunya, tidak masuk tanpa alasan yang jelas dan masih banyak kesalahan lainnya yang kami lakukan dan tak jarang mengundang Amarah Para Pimpinan.

Ketika itu, kami baru sadar kembali betapa egoisnya diri ini. Hanya menuntut haknya dipenuhi tapi tak pernah menuntut kewajibannya terpenuhi yang tak lain adalah Hak bagi orang lain untuk kita melaksanakannya.

Masalah Hak dan Kewajiban ini meliputi banyak sisi kehidupan kemasyarakatan, baik dari lingkup terkecil antara Suami dan Istri, Orang Tua dan Anak, Murid dan Guru, Rakyat dan Pemerintah, Atasan dan Bawahan da masih bayak lagi.

Selama ini kita terus menuntut tanpa lelah hak kita sebagai anak, sebagai pasangan, sebagai murid, sebagai rakyat, sebagai bawahan dll, tanpa pernah kita menuntut untuk menuntaskan Tugas dan Kewajiban Kita. Sebaliknya sebagai pimpinan, sebagai kepala keluarga, sebagai guru terkadang kita lupa menunaika kewajiban kita yang hal itu menjadi haknya orang lain.

Semoga Allah beri kita kemudahan dalam menjalankan Tugas dan Kewajiban kita serta memenuhi hak-hak orang lain dan tidak menggolongkan kita kepada golongan orang-orang yang dholim. (BeHa)

Komentar atas Renungan untuk Menata Kembali Sebuah Perjalanan

eko priyanto 11 Januari 2017 01:06:43 WIB
Lanjutkan apa ke inginan rakyat sekelurahan karangmojo

Formulir Penulisan Komentar

Nama
Alamat e-mail
Kode Keamanan
Komentar
 

Pencarian

Komentar Terkini

Media Sosial

FacebookTwitterGoogle PlussYoutubeInstagram

Statistik Kunjungan

Hari ini
Kemarin
Pengunjung

Aduan Masyarakat

Keluhan Warga
Silahkan sampaikan keluh kesah anda dengan mengisi formulir secara lengkap

Obrolan Warga Karangmojo