KKN dan Idealisme Kampus untuk Peradaban Desa

wibiyanto 16 Januari 2017 17:39:47 WIB

“Satu-satunya kekayaan yang dimiliki mahasiswa adalah idealisme” - Tan Malaka -

Karangmojo (TimSID)- Alih-alih mengabdi, mahasiswa yang menjadi peserta Kuliah Kerja Nyata (KKN) banyak yang menganggap KKN sekadar refreshing di alam pedesaan yang masih asri. Tak ayal muncul pendapat bahwa KKN bukan lagi kuliah kerja yang nyata, namun sekadar kuliah kerja nyantai.

Pada dasarnya, niat kampus mengadakan KKN adalah untuk memecahkan masalah yang ada di masyarakat. Hal ini sejalan dengan salah satu Tridharma Perguruan Tinggi, pengabdian kepada masyarakat. Pelaksanaan KKN diperkuat oleh Undang-Undang (UU) Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi, khususnya mengenai pengabdian kepada masyarakat.

Di beberapa tempat, KKN menjadi ajang berlibur di pedesaan bagi mahasiswa. Ada beberapa program kerja (progja) yang tidak terealisasi. Hal tersebut diperparah dengan minimnya pengawasan dari Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) yang jarang ada di lapangan. Esensi KKN hanya sebatas formalitas belaka. KKN sekadar peleburan tugas wajib dari kampus yang menjadi salah satu syarat kelulusan, bukan kesadaran untuk benar-benar mengabdi kepada masyarakat.

Hanya diberikan waktu satu bulan dengan dana terbatas, bagaimana mahasiswa bisa melaksanakan program bagus dan berkelanjutan bagi masyarakat?

Ketika KKN yang berdurasi tak lebih dari 35 hari tersebut usai, tidak ada jaminan bahwa progja yang telah dilaksanakan oleh mahasiswa akan dilanjutkan oleh masyarakat setempat. Pun akan terlalu lama jika menunggu penyerahan tongkat estafet kepada mahasiswa KKN periode selanjutnya (biasanya satu semester sekali), itupun jika masih menyasar tempat yang sama.

Kenyataan di lapangan sering berbeda dari perencanaan yang telah dibuat. Jika tidak ada pengawasan yang masif dari pihak lembaga, tujuan KKN bisa jadi akan meleset dari yang digadang di awal program. Seharusnya lembaga pelaksana peka dengan kenyataan ini.

Dokumen Lampiran : KKN


Komentar atas KKN dan Idealisme Kampus untuk Peradaban Desa

admin 19 Januari 2017 06:29:44 WIB
mestinya ya harus begitu mas purwo. adik-adik KKN harus dapat menunjukkan komitmennya, karena mereka mengemban misi Tri Dharma PT.
purwo 17 Januari 2017 08:41:43 WIB
rubah paradigma KKN dan piknik
admin 17 Januari 2017 07:14:24 WIB
leres sanget pak dukuh .... monggo kita saling bersinergi. akulturasi budaya kota dengan desa semoga menjadi kekuatan untuk membagun
Dukuh karangmojo 1 16 Januari 2017 19:08:41 WIB
Pembimbing lapangan jg harus selalu memberi arahan..petunjuk dan sarana...jngan anak2 kita trsbut di biarkan begitu saja...

Formulir Penulisan Komentar

Nama
Alamat e-mail
Kode Keamanan
Komentar
 

Pencarian

Komentar Terkini

Media Sosial

FacebookTwitterGoogle PlussYoutubeInstagram

Statistik Kunjungan

Hari ini
Kemarin
Pengunjung

Aduan Masyarakat

Keluhan Warga
Silahkan sampaikan keluh kesah anda dengan mengisi formulir secara lengkap

Obrolan Warga Karangmojo