Njagong Dan Budaya Malu

26 Desember 2017 04:24:04 WIB

Karangmojo (Sida Samekta)- Njagong manten, sebutan untuk sebuah tradisi yang kerap dilakukan malam sebelum prosesi akad nikah pada esok harinya, berupa kumpul-kumpul dengan teman, sanak saudara dan tetangga dengan suguhan makanan khas kue lapis, wajik, lemper dan Teh panas. Banyak cerita lucu-lucu, suasana keakraban sampai hal-hal serius semisal masalah pilkada dan pil-pil lainnya dibicarakan orang-orang disana.

Biasanya masyarakat jawa menyelenggarakan hajatan (ewoh: jawa) baik supitan/khitan, mantu/menikahkan putra/i nya pada bulan Besar (Dzulhijah, Jumadil Akhir) seperti saat ini. Sehingga tidak sedikit masyarangkat pada musim hajatan dibanjiri undangan yang bertubi-tubi, bahkan ada yang mendapat undangan pada satu bulan hingga 15-20 undangan (ulem: jawa).

Sebagian besar orang jawa masih banyak berpegang pada budaya Pekewuh/ Pakewuh atau dalam bahasa indonesia bisa diartikan "perasaan tidak enak" atau cenderung condong ke sedikit rasa malu pada sesuatu (orang). Pada dasarnya setiap orang yang mendapat undangan (ulem; bahasa jawa) secara umum memawajibkan dirinya untuk memenuhi undangan tersebut. Nah disinilah pokok bahasannya, karena kalau jagong itu kita harus Nyumbang (sejumlah uang yang dimasukan dalam amplop yang diperuntukan siempunya hajat) dan rata-rata didaerah tiap amplop sekitar 30 rb-50 rb untuk masyarakat biasa.

Untuk mereka yang berkecukupan mungkin tidak masalah, mereka bisa saja menghadiri undangan dan nyumbang. Tapi untuk orang yang kurang mampu mungkin menjadi semacam beban yang wajib mereka lakukan karena kalau tidak datang/nyumbang merasa pekewuh. Inilah satu hal unik yang dirasakan, walaupun untuk biaya sehari-hari saja mepet bahkan mungkin kurang tapi mereka berusaha untuk bisa jagong/nyumbang. Entah apapun caranya, ada yang hutang atau menjual barang-barang mereka untuk jagong/nyumbang. Rasa pekewuhlah yang membuat mereka harus jagong/nyumbang bahkan ada yang jagong/nyumbang berkali-kali pada satu orang yang sama.

Komentar atas Njagong Dan Budaya Malu

Suppriyo 26 Desember 2017 10:24:30 WIB
Cara mudah membuat Komunikasi silaturahmi

Formulir Penulisan Komentar

Nama
Alamat e-mail
Kode Keamanan
Komentar
 

Pencarian

Komentar Terkini

Media Sosial

FacebookTwitterGoogle PlussYoutubeInstagram

Statistik Kunjungan

Hari ini
Kemarin
Pengunjung

Aduan Masyarakat

Keluhan Warga
Silahkan sampaikan keluh kesah anda dengan mengisi formulir secara lengkap

Obrolan Warga Karangmojo