Kalurahan Karangmojo

Karangmojo (SiDA)- Puncak peringatan Hari Jadi ke-186 Kabupaten Gunungkidul ditandai dengan Kirab Budaya yang menampilkan aneka kesenian dari 18 kecamatan, Rabu (24/5/2017) siang.

Kirab ini diawali dengan pasukan pembawa bendera Merah Putih dari Alun-alun Pemda Wonosari, kemudian menyusuri jalan-jalan protokol di kota Wonosari.

Ribuan peserta kirab mewakili 18 kecamatan menempuh rute sepanjang 2 kilometer hingga berakhir kembali di alun-alun Pemda Wonosari.

Aneka kesenian, baik yang tradisional maupun kontemporer ditampilkan dalam kirab budaya ini. Ada bregodo dari Prajurit Abdi Dalem, Lombok Abang, Bugisan, Kepanjen Semanu, bregodo dari DPRD Gunungkidul, Pemkab Gunungkidul dan tampil juga kelompok jathil Serati Manunggal dan Warog dari kontingen Karangmojo.

Di antara penampil dalam kirab budaya ini, kontingen karangmojo mendapatkan perhatian serius dari bayak masyarakat yang menyaksikan acara kirab siang itu. Selain penampilan warog dan jathil yang begitu memukau, muncul ditengah keramaian motor jaman berjuang ikut kirab rombongan.

Motor DKW buatan tahun 1960 yang masih sangat terawat milik keluarga perangkat desa Karangmojo, Maryadi, ini sengaja di ikutkan kirab untuk mengawal jathil serati manunggal dari kontingen desa Karangmojo.

Rangkaian puncak Hari Jadi ke-186 Kabupaten Gunungkidul, Rabu (24/5/2017) di awali dengan upacara pad pagi hari. Upacara diawali dengan prosesi keluarnya 2 (dua) pusaka pemberian Kraton Yogyakarta, yakni : Kanjeng Kiai Panjalu Panjul, Kanjeng Kiai Marga Salurung, dan 1 (satu) payung agung Kiai Robyong, Ketiga pusaka dibawa oleh para petugas/pataka, diringi Bregada "Kepanjen" dari Semanu, dan Bregada "Wiratamtama" dari Karangrejek. Sebelum dimulai upacara, sebanyak kurang lebih 125 penari (laki-laki, perempuan) dari SMAN 1 dan SMAN 2 Wonosari, serta gabungan beberapa sanggar tari lokal, membawakan Tari Tayub yang sudah dikembangkan menjadi tari pertunjukan/pergaulan.